Pernahkah anda membayangkan bagaimana mungkin menghidupi keluarga hanya dengan penghasilan Rp 250 ribu ?, Pendapatan sebesar itu tentu saja terlihat mengerikan. Tetapi percayakah anda bahwa Tuhan ternyata tidak membiarkan kita berkekurangan? Entah dari mana saja pertolongan Tuhan datang, dan nyatanya kita sama sekali tidak menderita meski secara logika seharusnya kita bakal morat marit dengan kenyataan yang ada. Tuhan sanggup melakukan banyak hal diluar logika. KekuasaanNya tak terbatas. Dan satu hal yang jelas, dalam situasi seperti ini kita akan melihat langsung bagaimana Tuhan menepati janji-janjiNya. Dalam keadaan seperti sekarang justru kita mendapat kesempatan langsung untuk melihat bagaimana Tuhan bekerja dengan ajaib. Ditengah kesulitan, dalam kelemahan, kuasa Tuhan justru menjadi sempurna.
Paulus pun mengalami situasi yang juga sulit dalam pergerakan pelayanannya. Tidak tanggung-tanggung, ia menyatakan bahwa ia seperti "diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan iblis untuk menggocoh aku.." (2 Korintus 12:7). Adilkah jika itu harus dialami oleh Paulus ketika ia justru sedang bergerak mewartakan berita keselamatan lewat Kristus ke seluruh dunia? Logika kita akan berkata tidak. Mungkin jika kita ditempatkan pada posisinya, maka kita akan bersungut-sungut, kecewa atau mempertanyakan keadilan Tuhan, bahkan mungkin meragukan eksistensi Tuhan. Tetapi lihatlah bahwa Paulus tidak merasa seperti itu. Ayat selanjutnya berkata: "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (ay 8). Justru ditengah kesulitan dan kelemahannya itulah Paulus malah mendapat kesempatan untuk menyaksikan bagaimana kuasa Tuhan disempurnakan. Oleh sebab itu Paulus bisa berkata: "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (ay 10). Saya yakin ditengah kesulitan atau penderitaan yang tengah ia alami, ia mengalami dan menyaksikan banyak hal yang menyatakan besarnya kuasa Tuhan. Kesulitan merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar sesuatu yang baru sekaligus merupakan kesempatan emas pula untuk menyaksikan keajaiban Tuhan.
Tetap bersukacita dan sama sekali tidak berkekurangan meski dengan penghasilan sekecil itu. Bagaimana mungkin? , "mengapa tidak?" Bukankah Tuhan yang kita sembah jauh lebih besar dari masalah sebesar apapun? Jika Dia ada bersama kita, mengapa kita harus takut? Apapun hal yang terlihat menakutkan atau mengkhawatirkan yang tengah kita hadapi di dunia ini, itu sama sekali tidak bisa melampaui besarnya kekuasaan Tuhan dan kemampuanNya dalam memberkati anak-anakNya. Sama sekali tidak. Jika iman kita terus berpegang pada janji-janji Tuhan, kita tidak perlu merasa takut, kecewa atau perasaan-perasaan negatif lainnya, kita hanya tinggal terus berbuat yang terbaik tanpa banyak tanya. Kita memilih untuk mempercayakan seluruh hidup kita ke dalam tanganNya, membiarkan semua terjadi sesuai kehendakNya. Nyatanya, Tuhan memang memelihara hidup kita secara luar biasa.
Tuhan sudah berjanji, "TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup." (Mazmur 145:14-16). Semua ini nyata betul kebenarannya. Tuhan juga berjanji: "Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!" (Mazmur 34:10). Janji-janji yang luar biasa bukan? Pegang janji itu, maka dalam situasi seperti apapun anda akan bisa memperoleh sebuah kesimpulan, seperti apa kata Daud: "TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (Mazmur 145:9). Bahkan dalam situasi sulitpun kita akan bisa merasakannya apabila kita hidup takut akan Tuhan seperti yang tertulis dalam Mazmur diatas. Mengapa? Karena Tuhan akan memelihara hidup kita dan menjanjikan kita untuk tetap tidak berkekurangan dalam kondisi apapun.
Ketika hidup tengah sulit, itu saatnya untuk belajar sesuatu yang baru dan mengalami langsung bagaimana hebatnya kuasa Tuhan sanggup mengatasi segala batas-batas logika manusia. Di saat kita meregang dalam keterbatasan kemampuan kita, ketika kita sampai pada situasi yang membuat kelemahan kita terasa nyata, maka disanalah kuasa Tuhan justru menjadi sempurna.
Justru dalam kelemahanlah kuasaNya menjadi sempurna, oleh sebab itu jika aku lemah, maka aku kuat